Kamis, 21 Mei 2015

Takdir dan Alam Tak Lagi Untuk Kita

Ada bayang- bayang yang hilang saat mentari memeluk erat tubuhku. Ini terjadi setelah beberapa waktu lamanya, ketika ruas-ruas jariku tak lagi terisi penuh olehnya.

Satu kisah klasik terkenang sangat manis ketika jemariku terasa sepi dan sunyi. Kala itu, banyak bisikkan angin yang bernyanyi tanda kerinduan di telingaku.
Aku menadahkan tangan merasakan rintik-rintik hujan yang turun dari langit, kupejamkan kedua mataku dalam kesendirian.

Suara angin yang membawa hawa dingin di malam ini.
Aku masih berdiri menikmati setiap anugerah-Nya dan membuat lengkungan indah di bibirku. Dalam lamunanku masih teringat semua kebahagiaan bersamamu, entah aku masih selalu merasakan hadirnya dirimu.

Padahal nyatanya, Tuhan telah berkehendak lain. Tuhan lebih menyayangimu dan takdir yang telah menggariskan semua ini.


Tuhan.. bolehkah aku memohon satu kali saja untuk megungkapkan apa yang menjadi keluh kesahku selama beberapa hari ini saja?
Tuhan.. mengapa aku sangat ingin melihat selalu raut wajah indah penuh senyuman dari balik bibirnya yang manis?
Tuhan.. sanggupkah aku menahan setiap rasa rindu ku ini?
mungkinkah hal yang kuharapkan menjadi suatu kenyataan yang mustahil?
Tuhan.. terlalu banyak pertanyaanku tentangnya, tentang dia yang selalu membuatku tertunduk perlahan.. tentang dia yang selalu membuatku tersenyum malu.. tentang dia yang selalu memberiku semangat lebih untuk tetap bertahan dalam satu sudut kesakitan..

Tuhan.. dialah hal yang samar.. tak dapat kutemukan bayang aslinya, aku terpesona oleh semua yang ada pada dirinya.. mencintanya, menyayanginya, mendambanya untuk kepentingan hatiku sendiri..
tak kau lihat betapa egoisnya aku yang tak mengijinkannya untuk pergi dan meninggalkan satu hati yang tertinggal di dunianya..

Tuhan.. aku tak sanggup menatap kedua matanya, ada sesuatu yang membuatnya sangat kuinginkan, karena aku telah hidup dari dalam dirinya..
Dia yang kini telah pergi meninggalkan aku yang penuh kehancuran karna kepergian nya yang begitu cepat. Tak tahu apakah aku bisa hidup tanpa senyumnya kini.

Aku butuh senyum itu untuk menyemangatkanku. Tapi penyemangat itu takkan bisa kulihat lagi. Entahlah aku tak tahu lagi. Biarkan perputaran waktu yang akan menjawab semua ini.

Dan kini aku pun tersadar memang pada akhirnya, kepergian seseorang yang disayang mungkin akan terasa menyakitkan akan tetapi akan selalu  menjadi pelajaran bahwa kehilangan adalah jalan terakhir untuk membuat kita mengerti betapa berartinya seseorang dalam hidup kita.

Dihari special mu ini, ku ucapkan Selamat Ulang Tahun, Sayang. Walau raga dan jiwa kita sudah tak dapat bersatu, walau takdir telah memisahkan ruang dan waktu kita. Akan tetapi ada satu yang tak bisa memisahkan kita, yaitu rasa sayang dan cinta kita berdua.

Terimakasih Sayang, telah menjadi seseorang yang selalu membuat ku merasakan seperti apa arti kebahagiaan.
Doa ku selalu menyertaimu. Semoga kau tenang dialam sana.
Alam yang telah memisahkan kita dan takkan bisa lagi menyatukan kita seperti hari-hari sebelumnya. Aku tahu bahwa Tuhan telah memberikan ini semua dengan rencana indah lainnya.

KAMU AKAN TETAP MENJADI SESEORANG YANG BERARTI DALAM HIDUPKU.
SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG, AKU MENYAYANGIMU.  




#note: Tulisan ini ditulis udah lama banget, jadi ini tadinya cuma nulis iseng buat bantu tugas film jd dicerita film itu si ceweknya lg merindukan sosok lelakinya yang udah di alam sana nah si cewek ngasih kejutan gitu karna si cowoknya lagi ulangtahun ditungguin berjam-jam ternyata tetep aja sosok lelaki yg ditunggu ga mucul2, ya jd kisah cinta mereka terpaut oleh alam berbeda gitu intinya. Hehe kan daripada file nya ga dibaca, ya jadi di share aja deh hehe makasih. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar